Dan akhirnya saya putuskan untuk bercerita ketika sedang bersamanya di sebuah taman yang indah , terdapat danau yg jernih dan semacam pohon yg kering tanpa sebuah dedaunan serta taburan bunga2 kecil yg menyempurnakan serta air yang turun dari langit tak terlalu deras ..
tapi yang jadi 1 masalah saat itu adalah seorang yg disamping saya ini bukan siapa2 yg spesial utamanya..
Tuhan sepertinya terlalu berat untuk mempersatukan walau seharusnya sh emang bisa untuk bersatu tanpa ada suatu hal yg salah untuk menjadi satu.
sampai tibanya hadirnya suatu sore dimana keadaan yg sangat indah dengan awan yg berwarna merah terlihat diatas dan kuning matahari yg terbenam di tengah dan hehijauan rumput yg berada di alasnya ,, menjadikan mata berwarnyalakan merah kuning hijau..
dan terpikir oleh seorang pria itu untuk sekejap berhenti bergerak dan berpikir.. lalu ia mempunyai ide untuk sekejap membakar 'sesaji' itu untuk menenangkan kebersemaan bersamanya
setelah mengentengkan kepalanya lalu ia siapakan makan malam di bawah gelapnya malam ditemani api unggun yg menghangatkan kondisi saat itu
setelah itu dia mengajak pasangan makan dan di tengah itu dia yakinkan untuk mengajak hidup bersamanya dalam sebuah ikatan keluarga bukan sekedar pacaran didampingi cincin pernikahan yg tadi siang telah dibuatnya dari lilitan akar sebuah pohon ditambah bunga kecil diatasnya..
lalu sesambil dia menunggu jawaban dari pertanyan itu,, wanita tersebut malah menangis dan betapa mengagumi kebranian pria tersebut dengan hanya seharga keringat hasil pembuatan cincin tak berarti itu,, dan menjawabnya " kalau ternyata aku merasa ini adalah awal perjungan kebersamaan kita"
dan priaitu teriak lepaaas merasakan kesenangan itu dan tertidur di sebelaha wanita tersebut melihat bulan di langit yang ternyata membentuk cincin yg terlihat seperti emas,, dan pria tanpa tersiuk malu kalau ternyata malah Tuhan membantunya dengan mebentuk cincin emas di atas sana untuk hari ini
itulah keajaiban tuhan
yg berasal dari kesederhanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar